DropMenu

Sabtu, 16 Mei 2015

Tips Menghasilkan Foto Bokeh

Okey pada bagian ini kita akan mengulas mengenai istilah "BOKEH"..

Foto Bokeh
 

Bokeh merupakan istilah dalam fotografi yang relatif baru dibanding kelahiran fotografi itu sendiri. Istilah ini mulai digunakan sejak th 1996an, dan baru umum digunakan dalam buku fotografi sekitar 4 tahun kemudian. Bokeh diambil dari bahasa Jepang Boke - diucapkan Bo Keh (kata benda, kata kerjanya bokeru) yang artinya kira-kira blur, fuzzy, atau semacamnya. Sebagian orang mengucapkannya bouk 'h, ada pula yang mengucapkannya bouk ey. (gak masalah yang penting tahu maksudnya)

Bokeh tampak karena adanya circle of confusion/disk of confusion/circle of indistinctness/blur circle - lingkaran blur pada daerah out of focus, yaitu spot optis yang terjadi bila kerucut sinar yang menuju image sensor jatuh diluar jarak atau titik fokus. Distribusi sinar pada daerah tersebut, yang cukup berbeda dengan sekitarnya, menimbulkan bokeh.


Munculnya bokeh pada still photo mau pun moving picture dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berinteraksi, antara lain:
1. Jarak antara bagian utama foto/subyek dengan background/foreground
Umumnya bokeh akan tampak bila jarak antara benda utama dengan background/foregroundnya cukup jauh. Namun jarak bukan merupakan variabel tetap dalam memperoleh bokeh, masih dipengaruhi faktor lain, demikian pula baik buruknya bokeh.

2. Besar bukaan diafragma
Bukaan diafragma kecil sulit memunculkan bokeh. Umumnya bokeh akan tampak pada bukaan diafragma besar dengan syarat background/foreground tidak blur maksimal. Artinya bokeh akan tampak bila pada bagian tersebut masih bisa dibedakan gelap terangnya atau masih punya gradasi. bukaan diagfragma besar seperti f/1.8 f/1.4 f/1.2 bahkan f/1 sangatlah mudah untuk memunculkan bokeh.

3. Focal length lensa
Semakin besar focal suatu lensa, semakin memungkinkan munculnya bokeh karena DOFnya semakin sempit. Penggunaan lensa wide angle/sudut lebar sangat sulit menghasilkan bokeh. anda akan sering menemukan orang yang melakukan sesi foto portrait dengan menggunakan lensa dengan focal 85mm keatas.

4. Jenis/disain lensa termasuk material keping lensa
Disain lensa tidak secara langsung mempengaruhi timbulnya bokeh, namun sangat berpengaruh pada kualitas bokeh yang dihasilkan. Namun sayangnya, lensa berkualitas tinggi tidak serta merta menghasilkan kualitas bokeh yang baik. Lensa dengan berbagai koreksi, yang menyempurnakan ketajaman hasil foto, justru menghasilkan kualitas bokeh lebih buruk.

Lensa reflex (Catadioptric lens), yaitu lensa dengan menyertakan elemen cermin, menimbulkan bokeh khas berbentuk cincin, bentuk seperti donat. Hal tersebut terjadi karena bagian tengah kerucut sinar yang tidak fokus terhalang oleh lingkar cermin yang dipasang tepat di tengah lingkar lensa (lingkar cermin lebih kecil).


Bokeh Donat


Lensa soft, umumnya menghasilkan bokeh kurang baik, karena pusat masing-masing bokeh kurang soft dibanding bagian point of interestnya, sehingga diperlukan filter khusus untuk memperbaikinya. contoh: 135mm 2.8 soft focus

5. Jumlah dan bentuk keping/blade diafragma 


Lensa  5 Blade

Jumlah dan keping diafragma sebenarnya tidak punya kaitan langsung dengan timbulnya bokeh, namun hanya berperan pada bentuk bokeh. Sebagian besar pembuat lensa selalu mengaitkan jumlah keping diafragma dengan kualitas bokeh, dan celakanya pendapat ini diterima oleh sebagian besar fotografer, terutama yang kurang memahami fisika optik. Dalam pemahaman mereka, semakin banyak kepingnya akan semakin baik bokehnya. Padahal sebenarnya semakin banyak keping diafragmanya hanya membuat bentuk bokeh semakin bulat, dengan konsekuensi lensanya semakin mahal. Ada hal lain tentang keping diafragma yang perlu diketahui, yaitu jumlah keping diafragma ganjil, bisa menimbulkan efek yang kadang dicari fotografer, yaitu pancaran sinar berbentuk bintang di sekeliling titik amat terang pada daerah out of focus. Namun umumnya muncul pada bukaan diafragma sempit. Jumlah garis sinar yang dihasilkan 2 kali jumlah kepingnya, misal: diafragma dengan jumlah keping 5, akan menimbulkan bentuk bintang dengan 10 pancaran sinar pada masing-masing titik terang. Diafragma dengan jumlah keping genap hanya menimbulkan bentuk bintang dengan jumlah pancaran sama dengan jumlah kepingnya, sehingga diafragma berkeping 8 hanya menghasilkan bintang dengan pancaran sinar 8. Namun sekali lagi perlu ditekankan bahwa itu hanya pada bentuk, bukan pada distribusi sinar yang menimbulkan bokeh.


Bokeh dalam fotografi lebih ditekankan pada kualitas bagian out of focusnya, yaitu seperti apa hasil gradasi blurnya, bukan seberapa tidak tajam daerah out of focusnya, juga bukan seperti apa bentuknya. Jadi bokeh dalam fotografi lebih kepada karakter/sifat ketidak tajamannya, bukan pada tajam tidaknya suatu bagian dari foto.

PENILAIAN KEINDAHAN ARTISTIK BOKEH
Penilaian keindahan artistik bokeh oleh sebagian orang dianggap sangat relatif. Namun secara teknis, bokeh yang baik adalah bokeh yang mempunyai gradasi halus, tidak lagi punya batas tajam pada bagian tersebut, serta cenderung mempunya pola/distribusi circle of confusion Gaussian. Hampir semua foto yang mempunyai kualitas (teknis) bokeh-baik, selalu lebih bisa menonjolkan bagian utama foto/point of interestnya, sedangkan foto dengan bokeh yang secara teknis buruk cenderung rancu. Padahal yang dicari fotografer adalah persepsi seperti pada foto yang mempunyai kualitas bokeh-baik secara teknis. Berdasar kenyataan tersebut, sebagian besar fotografer yang sudah matang, menyatakan bahwa kualitas bokeh bukan hal yang subyektif, bukan hal yang relatif, namun sesuatu yang sangat jelas penentuannya. Apabila ada 2 atau lebih foto yang dibuat sama, namun dihasilkan dari beberapa lensa dengan kualitas bokeh sedikit berbeda, mereka akan dengan mudah membedakannya, karena foto dengan bokeh bagus akan lebih nyaman untuk dilihat (bahkan pada foto yang bagi orang awam tidak dirasakan perbedaan keindahannya).

Keindahan bokeh dalam mendukung keindahan menyeluruh pada sebagian besar foto lebih banyak dihasilkan oleh bokeh yang ada di latar belakang. Oleh karena itu beberapa fotografer cenderung menghindari timbulnya bokeh di latar depan. Nah, sebenarnya ini yang relatif, sangat tergantung selera dan banyak hal lain. Oleh karena itu kita tidak boleh mengabaikan bokeh pada latar depan, sehingga kita pun harus mempelajari kapan dan bagiamana bokeh akan lebih bagus. Hal ini tidak lepas dari sifat lensa yang dipakai. Setiap lensa pasti memiliki syarat tertentu untuk menghasilkan kualitas perekaman terbaiknya. Demikian pula terhadap bokeh. Hitungan matematis secara teoritis bisa dipakai untuk menentukannya, namun pada kenyataannya bisa berbeda. Perlu diketahui bahwa kualitas terbaik bokeh, tidak harus selalu pada posisi paling out of focus maupun paling sempit DOFnya, bisa diperoleh dari kombinasi out of focus dan DOF yang tepat. Untuk itu diperlukan percobaan dan pengamatan dari karakteristik lensa yang Anda punyai.

Sifat pasti suatu lensa terhadap bokeh adalah: bila suatu lensa menghasilkan bokeh terbaik pada daerah blur di belakang titik fokus (foreground tajam, background blur), maka bokeh terburuk akan dihasilkan pada daerah blur di depan titik fokus (foreground blur, background tajam), demikian pula sebaliknya (vice versa)

Okey guys sampai disini saja dulu ya. Semoga artikel ini bisa bermanfaat... 

Sumber:
http://belfot.com/tips-memotret-foto-bokeh-creamy/
Mbah Google

1 komentar: